Kera Ngalam Wajib Itreng Boso Walikan

Pasti bingung ya sama judulnya, apa sih artinya?
Kalau boleh diartiin, itu artinya "Arek Malang Wajib Ngerti Boso Walikan". Yang nggak paham bahasa jawa mungkin agak bingung ya. Intinya adalah orang Malang harus ngerti bahasa kebalikan. Biasanya Spongebob nih yang punya hari kebalikan, tapi beda sama kota Malang yang punya bahasa kebalikan. Emang bahasa itu kental banget sih sama kota Malang terutama AREMA. Mulai dari "oyi sam" yang artinya iyo mas, sampe makanan pun juga ada boso walikannya "Otos Maya" artinya Soto Ayam.

Temen-temen penasarankan, darimana sih asal boso walikan itu?
Jadi sejarahnya, boso walikan ini mucul dari para pejuang tempo doeloe yaitu dari kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa tersebut digunakan untuk semacam kode rahasia antar sesama pejuang. Tujuannya karena dulu pada waktu perang kemerdekaan sekitar akhir Maret 1949, Belanda menyusupkan mata-mata ke kelompok pejuang di Malang. Mata-mata ini paham sekali akan bahasa daerah, supaya mereka mendapatkan informasi tentang pejuang GRK.

Lalu, seorang pejuang Malang pada saat itu yang bernama Suyudi Raharno mempunyai ide baru untuk menciptakan bahasa baru bagi para sesama pejuang dan bahasa tersebut mampu menjadi suatu identitas tersendiri serta menjaga informasi supaya tetap aman. Dan bahasa ini tidak terikat oleh aturan apapun mulai dari bahasa yang baik yaitu seperti bahasa nasional hingga bahasa daerah. Ciri khas bahasa ini hanya ada satu cara untuk penulisan dan pengucapan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca ke depan.

Karena keakraban para pejuang, dalam waktu singkat "bahasa" ini mulai fasih terucap. Hal itu menjadi tanda, siapapun yang tidak mengerti dengan bahasa tersebut berarti bukan dari kalangan pejuang Malang. Namun, dengan hal ini tidak semua bahasa mampu untuk diterapkan dengan cara kebalikan. Akhirnya para pejuang pun membuat istilah tersendiri bagi kata tersebut. Contohnya kata "Belanda", nggak mungkin dibaca terbalik. Maka munculah istilah Londho. Dari situlah boso walikan ini muncul.

Dadi kera ngalam kudu ngelestarikno osob kiwalan iki. SALAM AREMA!